Rabu, 30 Oktober 2013

WAJAR ENGGAK SIH?

Adalah Azis namanya.Dialah yang membuat saya penasaran menulis ini.
Waktu itu saya dan kedua teman saya sedang asyik mengobrol didepan rumah sambil ngopi.Dua dari salah satu teman saya itu bernama Azis.Waktu itu mungkin kurang lebih sekitar jam delapanan,dan entah mungkin karena sedang pada bejo(bengong jorok).Saya dan teman saya sebut saja Belo,kaget ketika Azis ngomong seperti ini"Kenapa ya pertama kali ngelihat cewek kalau dari depan yang dilihat itu pasti muka dulu,baru toket(maaf,bukan bermaksud porno/cuma tiruin perkataan Azis).Terus kalau dari belakang,yang dilihat pertama pasti pantatnya".Terang saja saya dan Belo tertawa dibuatnya sambil bilang ke dia,"benar juga omongan loe Zis".
Kenapa saya membenarkan apa yang dikatakan oleh Azis.Ya karena saya pun demikian,saya enggak munafik.
Pasti kalau melihat cewek dari arah depan,yang dilihat pertama kali itu pasti wajah,selanjutnya turun lagi kebawah(buah dada/toket).Dan kalau dilihat dari belakang,pasti yang dilihat itu pantatnya(bokong).
Bagaimana menurut anda.Apakah saya dan teman saya,Azis memiliki kelainan seks.Atau memang wajar sebagai seorang laki-laki.

Kamis, 24 Oktober 2013

Doa untuk Ibu

Dulu kusandarkan bahuku dibahumu.

Kutumpahkan segala risau dan resahku.

Hingga semua terasa dapat terobati.

Kini engkau telau pergi untuk selamanya.

Tapi tidak dari hatiku.

Selamanya akan selalu kukenang dan kujaga

hingga aku menutup mata.

Ibu,tak bisa ku membohongi diri,sungguh aku merindukanmu.

Rindu akan senyummu,tawamu,kasih sayangmu dan rindu

akan lembut belaian tanganmu.

Ya Allah,ku mohon jaga ibuku dalam istirahat panjangnya.

Agar senantiasa didalam ketenangan hingga kami Engkau

pertemukan kembali,didalam surga yang telah Engkau janjikan

untuk orang-orang yang beriman.

Rabu, 23 Oktober 2013

Aku

Aku bukanlah bayangan yang harus mengikuti kemana pun kau bergerak
Aku juga mau melangkah sesuai keinginanku,bukan atas keinginanmu

Biarkan aku menjadi seperti udara
Menempati ruang dan waktu
Tak berwujud dan terlihat
Tapi keberadaanku bermanfaat

Aku bukanlah wayang
Bergerak sesuai lakon dan dalang

Aku ingin seperti mimpi
Bisa hadir tak terencana

Aku juga ingin seperti doa
Yang selalu dipanjatkan oleh tangan-tangan suci

Indonesia Negara Yang Aneh

Ya kenapa saya bilang negara yang saya tinggali ini negara yang aneh,tentu sebagian besar dari kalian ada yang sudah tahu dengan keanehannya itu.
Disini saya tidak akan membeberkan semua keanehan tersebut,karena akan membuat kalian bosan dan cape membacanya..
Untuk itu saya hanya akan menyebutkan salah satu keanehan saja.
Baiklah,untuk itu langsung ke pointnya saja.
Sepeda Motor,siapa sih yang tidak tahu dengan kendaraan roda dua yang satu ini.
Dan siapa sih yang tidak punya dengan kendaraan roda dua yang satu ini.
Hampir semua orang yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki benda ini.
Kenapa di Indonesia benda yang satu ini banyak digunakan dan melesat pertumbuhannya dari hari kehari.
1.Mudah digunakan
Dari bocah sampai orang tua pun bisa menggunakannya.
2.Harga yang terjangkau
Dari kaum yang perekonomiannya dibawah garis kemiskinan sampai diatas garis kemiskinan bisa membeli dan memilikinya(walaupun dengan sistim kredit).
Tentu kalian setelah membaca tulisan saya akan bertanya,dimana letak salah satu keanehan bangsa Indonesia yang saya maksud.
Baik,saya akan menjelaskan secara singkat saja.
Dari negara mana saja sepeda motor di import?
Kenapa dinegara asalnya sepeda motor penggunaannya biasa saja,tidak sampai membanjiri jalanan dinegaranya yang akhirnya menjadi salah satu pemicu kemacetan dan kecelakaan dijalan.
Apakah dinegara asalnya,anak dibawah umur diperbolehkan untuk mengendarai sepeda motor?
Sekian tulisan yang saya buat ini,mudah-mudahan ada sedikit manfaatnya.

Sabtu, 29 Juni 2013

AKIBAT PERKEMBANGAN JAMAN ATAU ORANG TUA YANG BODOH

Pernahkah akhir-akhir ini anda memperhatikan,tak perlu jauh-jauh cukup dilingkungan tempat anda tinggal
begitu banyaknya anak-anak dibawah umur mengendarai mesin beroda dua,yang istilah kerennya disebut motor.Mereka begitu lihai bak seorang pembalap yang berada di trek lintasan balap,tak peduli dengan bahaya yang mengincar keselamatannya,tak peduli dengan yang namanya tata tertib dan peraturan berlalu-lintas.Melaju dengan kecepatan tinggi,apa lagi jika knalpot yang terpasang mengeluarkan suara yang leras,mereka lebih asyik lagi memainkan gas tanpa peduli dengan polusi suara yang mengganggu orang yang disekitarnya.
Entah ini disebut akibat dari perkembangan jaman yang semakin maju,atau merupakan jalan kebodohan yang diajarkan orang tuanya tanpa memikirkan peran si anak di seusianya.
Memang didalam situasi ini tidak ada yang melarang,toh itu anak mereka,toh itu motor mereka dibeli dengan uang sendiri,buat apa kita repot-repot peduli.
Memang benar itu anak mereka dan itu motor mereka,akan tetapi semua ada hukum dan peraturan yang berlaku yang harus dipatuhi oleh semua masyarakat tanpa terkecuali.Apalagi dalam masalah berkendara sudah disebutkan dalam peraturan,setiap pengendara diharuskan memiliki surat izin mengemudi atau yang biasa disebut dengan SIM.
Dan untuk memiliki SIM tersebut pun tidak dengan mudah diperoleh,ada peraturan dan tes yang harus diikuti oleh si pemohon(orang yang mau mendapatkan SIM),yang pasti si pemohon harus sudah dewasa alias berumur diatas 17 tahun lebih.
Nah jika masalah yang saya bahas diatas yaitu banyak sekali anak-anak dibawah umur sudah diperbolehkan mengendarai yang namanya motor,lalu bagaimana dengan yang namanya peraturan dalam berkendara.
Sekian artikel ini saya buat dengan sebaik-baiknya mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda,sekian terima kasih.

Rabu, 08 Mei 2013

SEBUAH KEPASTIAN

Entah apa lagi yang harus Aku lakukan untuk menggapai langit.
Mungkin sudah 1000 kali cara yang Aku lakukan,tapi tetap saja tak bisa juga ku meraihnya.
Apa memang keberadaan langit semakin hari semakin meninggi,atau memang keberadaan
diriku yang semakin hari semakin terperosok kedalam jurang mimpi yang tak bertepi.
Aku bukan mengeluh bukan juga menyerah,tapi Aku hanya ingin kepastian dalam hidup ini.
Ya kepastian seperti mereka,kepastian yang sudah dimilikinya sejak lahir.Kepastian yang pasti
akan menjamin hidupnya,walaupun mereka tak perlu bersusah payah menjalaninya.
Lantas,apa bedanya Aku dengan mereka?
Apakah Aku yang bernasib tidak lebih baik dari mereka,atau memang mereka yang bernasib
lebih baik dari Aku.
Aku tak ingin meminta banyak untuk menjalani hidup ini,Aku hanya ingin sedikit merasakan apa
yang mereka rasakan?